
Materi
pecahan sering menjadi momok bagi sebagian besar siswa SD ataupun SMP.
Untuk itu, mari kita pelajari pecahan dengan cara yang lebih manis,
yaitu dengan game “Pesta Cokelat Maksimal”. Pada game ini kita akan
belajar untuk membagi cokelat. Selain itu kita juga akan berlatih
membandingkan dan mengurutkan bagian-bagian cokelat, yang digunakan
sebagai konteks dari pecahan.
Aturan Game
Pada game ini membutuhkan 3 buah meja dan 6 buah cokelat. Satu, dua,
dan tiga buah cokelat, yang memiliki kesamaan dalam ukuran dan rasa,
secara berturut-turut diletakkan pada meja pertama, kedua, dan ketiga.
Setiap tamu yang datang memilih satu dari ketiga meja tersebut kemudian
duduk mengelilingi meja tersebut. Aturan dari game ini menyatakan bahwa
jika semua tamu telah duduk, cokelat yang ada pada meja tersebut dibagi
sama rata kepada seluruh tamu yang mengelilingi meja tersebut. Untuk
tujuan dalam game ini, kita anggap bahwa semua pemain menginginkan
bagian cokelat yang semaksimal mungkin, dan semua tamu yang memilih meja
menganggap dirinya sebagai tamu yang terakhir.
Dan Game-pun Dilakukan
Ketika memainkan game ini, tempatkan lembar kerja di setiap meja. Lembar kerja tersebut dapat ditunjukkan oleh gambar berikut.

Semua partisipan game ini berdiri agak jauh dari meja, akan tetapi
mereka juga harus jelas untuk melihat cokelat yang ada di atas meja dan
semua tamu yang telah duduk mengelilingi meja tersebut. Semua partisipan
juga harus memiliki
copy-an dari lembar kerja di atas. Setelah
setiap tamu baru yang duduk, semua partisipan (termasuk mereka yang
telah duduk) harus memikirkan di mana tamu selanjutnya seharusnya duduk.
Adalah hal yang penting untuk menanyakan kepada setiap tamu baru,
mengapa dia memilih meja tertentu. Semua partisipan lainnya mendengarkan
dengan cermat pendapat dari tamu baru tersebut untuk mendiskusikannya,
apakah pendapat tamu baru tersebut benar atau salah.
Diskusi Langkah Demi Langkah Selama Game Berlangsung
Perhatikan tabel di bawah dan ikuti penjelasannya.

Karena semua kotak cokelat pada masing-masing meja memiliki ukuran
yang sama, maka kita gunakan kata “bagian” sebagai satuan dalam
keseluruhan pembahasan ini. Tamu yang datang pertama kali akan memilih
meja ke-3. Mengapa? Karena saat pertama kali datang, banyaknya cokelat
pada meja pertama paling banyak di antara meja-meja yang lain. Tamu
kedua akan mendapat 1 bagian pada meja pertama, 2 bagian pada meja ke-2,
dan 1 1/2 bagian pada meja ke-3, karena 3 bagian pada meja ini akan
dibagi kepada tamu sebelumnya. Sehingga tamu ke-2 akan memilih meja yang
ke-2. Tamu ke-3 akan mendapat 1 bagian pada meja pertama, 1 bagian pada
meja ke-2, dan 1 1/2 pada meja ke-3. Sehingga tamu ke-3 akan memilih
meja ke-3.
Tamu 4, 5, dan 6
Tamu ke-4 dapat memilih sembarang meja, karena ada 1 bagian cokelat
yang menunggunya pada masing-masing meja. Misalkan tamu ke-4 memilih
meja yang pertama. Maka tamu ke-5 dan 6 secara berturut-turut bisa
memilih meja yang ke-3 dan 2. Bagaimana jika tamu ke-4 memilih meja yang
berbeda? Maka tamu ke-5 dan ke-6 memilih meja yang berbeda pula.
Perhatikan gambar berikut!

Dari gambar di atas, apapun urutan meja yang dipilih oleh tamu ke-4,
5, dan 6 tidak akan mengubah bagian cokelat yang akan diterima oleh tamu
ke-7, pada masing-masing meja.
Tamu Ke-7
Keputusan meja mana yang akan dipilih oleh tamu ke-7 patut mendapat
perhatian yang berbeda. Tamu ke-7 akan mendapat pilihan 1/2 bagian pada
meja pertama, 2/3 bagian pada meja ke-2, dan 3/4 bagian pada meja ke-3.
Manakah yang paling besar: 1/2, 2/3, ataukah 3/4? Kita dapat menganggap
setiap pecahan tersebut sebagai “pecahan yang kurang dari keseluruhan.”
Bagaimanapun, ketiga pecahan tersebut berbeda: 1/2 sama dengan 1/2
kurangnya dari keseluruhan, 2/3 sama dengan 1/3 kurangnya dari
keseluruhan, dan 3/4 sama dengan 1/4 kurangnya dari keseluruhan. Maka,
kita dapat membandingkan unit-unit pecahan 1/2, 1/3, dan 1/4 terlebih
dahulu. Yang dimaksud unit pecahan di sini adalah pecahan yang memiliki
pembilang sama dengan 1.
Bayangkan 3 kotak cokelat yang memiliki ukuran/besar sama. Satu kotak
dibagi menjadi 2 bagian yang sama, satu kotak dibagi menjadi 3 bagian
yang sama, dan satu kotak dibagi menjadi 4 bagian yang sama. Bagian
manakah yang terkecil, bagian manakah yang terbesar?

Semakin banyak kita membagi cokelat, maka semakin kecil bagian
cokelat yang kita dapat. Atau secara informal, kita dapat mengatakan: “
Semakin banyak teman semakin bagus, akan tetapi tidak demikian apabila kita ingin membagikan cokelat.”
Sehingga, 1/2 > 1/3 > 1/4. Secara matematis, kita dapat
menyatakan bahwa: Beberapa unit pecahan dapat dibandingkan dengan
membandingkan penyebutnya–semakin besar penyebutnya, semakin kecil nilai
unit pecahan tersebut.
Bayangkan 3 kotak cokelat yang sama. Satu kotak cokelat pertama
dipotong 1/2 bagian, satu kotak cokelat pertama dipotong 1/3 bagian, dan
satu kotak cokelat lainnya dipotong 1/4 bagian. Dari ketiga kotak
cokelat tersebut, kotak cokelat manakah yang memiliki bagian sisa yang
paling besar? Jawaban dari pertanyaan ini sama dengan jawaban dari
pertanyaan, “Cokelat manakah yang dipotong paling kecil?” Sehingga, 3/4
> 2/3 > 1/2. Ini berarti bahwa, tamu ke-7 harus memilih meja yang
ke-3.
Tamu 8 sampai 12
Tamu ke-8 akan membandingkan 2/3 dan 3/5, karena kedua pecahan
tersebut lebih besar dari 1/2. Tetapi, seberapa lebih besarkah? Untuk
membandingkannya, perhatikan gambar berikut!

Dari gambar di atas, kita dapat melihat bahwa 2/3 lebih dari 1/2,
sebesar setengahnya 1/3. Sedangkan 3/5 lebih dari 1/2, sebesar
setengahnya 1/5. Padahal 1/5 kurang dari 1/3. Sehingga, setengahnya 1/5
kurang dari setengahnya 1/3. Hal ini menyebabkan 3/5 kurang dari 2/3.
Sehingga, tamu ke-8 seharusnya memilih meja yang ke-2. Selanjutnya, tamu
ke-9 pergi ke meja ke-3.
Tamu ke-10 dapat memilih meja manapun, karena dia akan mendapatkan
bagian yang sama, yaitu 1/2 bagian dari kotak cokelat. Akan tetapi, pada
meja ke-2 bagian yang akan diterima direpresentasikan dengan 2/4,
sedangkan pada meja ke-3 direpresentasikan dengan 3/6. Sehingga, kita
dapat mengatakan bahwa 1/2 = 2/4 = 3/6. Ketiga pecahan tersebut
merupakan pecahan yang senilai. Apa itu pecahan senilai?
Pecahan senilai dari pecahan tertentu dapat
diperoleh dengan mengalikan pecahan tertentu tersebut dengan suatu
bilangan. Atau dapat disimbolkan, a/b = p/q, apabila p = k × a dan q = k
× b, untuk a, b, p, q, dan k merupakan bilangan asli.
Misalkan tamu ke-10 memilih meja pertama dan tamu ke-11 memilih meja ke-3. Maka tamu ke-12 akan memilih meja ke-2.
Tamu 13
Meja manakah yang seharusnya dipilih oleh tamu ke-12? Mari kita mulai
dengan membandingkan 1/3 dan 2/5. Dengan menggunakan pecahan senilai,
kita dapatkan 1/3 = 2/6. Sebelumnya, kita telah mendapatkan, untuk
unit-unit pecahan, semakin besar penyebutnya, semakin kecil nilai unit
pecahan tersebut. Sehingga, 1/5 lebih besar dari 1/6. Sehingga
pertidaksamaan itu juga berlaku bagi dua kali dari masing-masing unit
pecahan tersebut. Diperoleh, 2/5 > 2/6. Sehingga aturan ini tidak
hanya berlaku pada unit-unit pecahan, tetapi juga berlaku pada setiap
pecahan yang memiliki pembilang sama. (Bayangkan untuk menempatkan
beberapa beban yang banyaknya sama pada sisi kanan dan kiri suatu
timbangan. Semua beban di sisi kiri memiliki berat yang sama, dan semua
beban di sebelah kanan memiliki berat yang sama. Akan tetapi setiap
beban pada sisi kiri lebih ringan daripada setiap beban di sebelah
kanan. Beban manakah yang lebih ringan, semua beban di sebelah kiri atau
kanan?)
Sekarang kita akan membandingkan 2/5 dan 3/7. Untuk membandingkan kedua pecahan ini, perhatikan gambar berikut!

Dari gambar tersebut kita dapat melihat bahwa 2/5 kurang dari 1/2,
yaitu sebesar setengahnya 1/5. Sedangkan 3/7 kurang dari 1/2, yaitu
sebesar setengahnya 1/7. Karena 1/5 lebih besar dari 1/7, maka 2/5
terletak di sebelah kiri 1/2 lebih jauh daripada 3/7. Hal ini
menunjukkan bahwa, 2/5 < 3/7, dan tamu ke-13 seharusnya pergi ke meja
3.
Dan Tamu-tamu Selanjutnya
Tamu yang ke-14 mungkin mengatakan bahwa telah ditunjukkan 1/3 = 2/6
< 2/5. Dengan menggunakan penalaran ini, 1/3 = 3/9 < 3/8. Sehingga
kita perlu membandingkan 2/5 dan 3/8. Sebelumnya kita telah mendapatkan
bahwa 2/5 kurang dari 1/2, yaitu sebesar setengahnya 1/5. Atau dengan
kata lain, 2/5 kurang dari 1/2 sebesar 1/10. Atau,

Di sisi lain, 1/2 = 4/8 dan 3/8 sama dengan 1/8 kurangnya dari 1/2, atau

Lagi, seperti kasusnya tamu ke-7, kita mengurangkan pecahan yang
sama, tetapi 1/10 lebih kecil dari 1/8. Sehingga, 2/5 lebih besar dari
3/8, dan meja ke-2 harus dipilih oleh tamu ke-14. Selanjutnya, tamu
ke-15 harus memilih meja ke-3. Tamu ke-16 mendapatkankan bagian yang
sama di setiap meja.
Setelah tamu ke-16 tersebut, kita dapat menghentikan permainan ini.
Walaupun secara teoritis, permainan ini dapat diteruskan sampai tamu
yang tak terbatas. Semoga bermanfaat, yos3prens.